|
Kota Semarang |
GunKlaten | Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang sebuah napak tilas berupa hotel dan arsitektur kuno yang ada di kota Semarang. Penulis pernah tinggal beberapa bulan di kota Semarang dan sedikit tau tentang kota Semarang, sehingga melalui tulisan kali ini saya akan berbagi pengetahuan kepada pembaca semua.
Kota Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang sekaligus masuk dalam jajaran kota Metropolis ke 5 di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Berkunjung ke semarang, Anda dapat menemukan berbagai tempat wisata alam, sejarah, religius, dan juga wisata belanja.
Bagi Anda yang mencintai sejarah dan arsitektur kuno, ada beberapa
lokasi hotel yang menarik di Semarang dan juga arsitektur kuno yang layak Anda kunjungi. Eits, jangan lupa untuk membawa kamera untuk mengabadikan moment-moment vintage Anda.
1. Hotel Candi Baru
|
Hotel Candi Baru | © seputarsemarang.com |
Hotel Candi Baru adalah sebuah hotel kuno peninggalan Belanda. Arsitekturnya khas, membuat banyak turis menyukai tempat ini. Hotel ini terletak di Jl Rinjani No 21 Gajahmungkur. Jika Anda ingin merasakan eksotisme kolonial Belanda, menginap di hotel ini dapat dijadikan sebagai alternatif. Terdapat sebuah pub kecil yang cukup terkenal yaitu On On Pub yang menjadi tempat favorit para clubber untuk bersantai di malam hari.
2. Gereja Gereformeerd
|
Gereja Gereformeerd | © facebook.com |
Untuk menuju ke lokasi ini Anda hanya perlu naik angkutan umum dari arah Simpang Lima atau Tugu Muda ke arah Sampangan. Gereja ini berdiri sejak tahun 1918. Bangunannya masih sangat terawat dan hingga kini mampu menampung kurang lebih 400 jemaat. Gereja ini merupakan hasil rancangan dari Oyen Van J Th. Meskipun tergolong bangunan tua, tetapi kondisi gereja ini sangat bersih dengan mayoritas arsitektur berbahan kayu jati, selain itu letaknya dikelilingi banyak pepohonan, membuat suasa di gereja ini teduh dan tenang.
3. Gedung Marba
|
Gedung Marba | © feysphonegraphy.com |
Gedung marba terletak di Jl. Let. Jend. Suprapto No 33 yang merupakan daerah kota lama. Dibangun pada pertengahan abad XIX oleh MARTA BADJUNET, seorang saudagar kaya dari Yaman. Untuk mengenang peninggalan dan jasanya alhasil gedung ini diberi nama MARBA yang merupakan singkatan dari Marta Bandjunet.
Mulanya gedung ini berfungsi sebagai kantor usaha pelayatan, biasa disebut sebagai EKML dan juga sebagai sebuah toko modern bernama DE ZEIKEL pada masa itu. Gedung ini pernah digunakan sebagai tempat syuting film "Gie". Selain sebagai tempat lokasi syuting film "Gie" gedung ini juga laris untuk lokasi pembuatan iklan. Namun sayangnya saat ini gedung ini sudah tal lagi difungsikan dan kabarnya digunakan sebagai gudang.
4. Gereja Blenduk
|
Gereja Blenduk | © panoramio.com |
Gereja Blenduk terletak di Jl. Letjend Suprapto No 32 yang masih merupakan kawasan kota lama. Gereja ini dibangun sejak tahun 1753 oleh arsitek Hpa De Wilde dan W Westmas serta digunakan sebagai gereja Nederlandsche Indische Kerk. gereja Blenduk merupakan salah satu landmark kota lama. Bangunan
Gereja Bleduk ini sangat menonjol dibanding bangunan di daerah kota lama lainnya karena arsitekturnya yang unik. Jika biasanya atap gereja berbentuk kerucut, atap gereja Blenduk berbentuk kubah seperti masjid. Bangunan ini menghadap ke arah selatan dan terdiri ari dua lantai. Di Sisi lain gereja terdapat Taman Srigunting yang bersih dan sejuk. Hari Minggu masih digunakan untuk beribadah, dan sering juga digunakan sebagai lokasi prewedding.
5. Lawang Sewu Semarang
|
Lawang Sewu Semarang | © 500px.com |
Lawang Sewu adalah bangunan yang paling ngehitz sebagai ciri khas kota Semarang. Lawang Sewu sudah berdiri sejak tahun 1904 dan merupakan salah satu bangunan peninggalan kolonial belanda.
Awalnya Lawang Sewu difungsikan sebagai kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS).Lawang Sewu yang kental dengan arsitektur bergaya art deco ini didirikan oleh Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag.
Lokasi Lawang Sewu sendiri berada di sudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda. Karena kondisinya bangunan yang tidak terawat, Lawang Sewu mengalami pemugaran dan dibuka lagi pada tahun 2011 oleh Ibu Ani Bambang Yudhoyono.