Sepur Kluthuk Jaladara - Pagi itu sekitar pukul 05:00 WIB saya sudah bangun bersama rekan saya sekamar waktu nginap di Kusuma Sahid Prince Hotel dalam sebuah event Asean Blogger Festival 2013 di Solo tanggal 9 - 12 Mei 2013. Saat itu Minggu pagi tanggal 12 Mei 2013 Asean Blogger mengagendakan wisata traveling menggunakan transportasi wisata bernama "Sepur Kluthuk Jaladara". Sepur Kluthuk Jaladara merupakan salah satu transportasi wisatawan yang juga menjadi unggulan di kota Solo ini selain "Bus Tingkat Werkudara". Setelah malam sebelumnya rombongan Asean Blogger juga telah dimanjakan dengan "Sensasi Asean Blogger Menaiki Bus Tingkat Werkudara" maka pagi itu giliran menaiki Sepur Kluthuk Jaladara ini sudah melintasi kota Solo sejak 27 September 2009. Rangkaian kereta uap dengan lokomotif buatan Jerman tahun 1896 nomor seri C1218 di datangkan dari Ambarawa. Sedangkan untuk gerbongnya berupa dua buah gerbong kuno seri
TR 144 dan TR 16 masing-masing di datangkan dari Magelang dan Bandung, kedua gerbong ini sebagian besar terbuat dari kayu.
Sepur Kluthuk Jaladara ini mempunyai rute dari stasiun Purwosari, melewati tengah kota Jl. Slamet Riyadi dan berakhir di stasiun Sangkrah (Stasiun Solo Kota). Yang unik dan tidak ada duanya di kota lain di Indonesia ialah bahwa kereta ini melewati rute tengah kota yang merupakan jalan protokol kota Solo yaitu Jl. Slamet Riyadi. Kereta ini lewat di pinggir jalan raya, dan ini merupakan jalan rel kereta api satu-satunya di Indonesia yang melewati tengah kota sepanjang jalan raya.
Ok kita lanjut, rombongan Asean Blogger dari Kusuma Sahid Prince Hotel setelah makan pagi semuanya bertolak ke stasiun Purwosari dengan menggunakan bus. Setelah samapai di stasiun Purwosari kami masih menunggu kereta untuk mempersiapkan bahan bakarnya, maklum lokomotifnya masih menggunakan bahan bakar kayu jati.
Sambil menunggu lokomotif mempersiapkan bahan bakarnya, rombongan Asean Blogger memanfaatkannya dengan berfoto ria di Sepur Kluthuk Jaladara ini.
Setelah segala persiapan lokomotif telah selesai, maka melajulah kereta uap kuno "Sepur Kluthuk Jaladara" ini dari stasiun Purwosari Solo. Kereta melaju melewati tengah perkampungan Purwosari dan akhirnya melewati rel menikung membelah jalan Slamet Riyadi. Selanjutnya kereta melaju di sisi kanan pinggir Jl. Slamet Riyadi tersebut.
Pada pagi itu bertepatan dengan hari Minggu yaitu Car Free Day Jl. Slamet Riyadi. Suasana Jl. Slamet Riyadi ramai sekali dengan peserta Car Free Day. Ada yang sedang jalan kaki, naik sepeda, becak, ada pula yang sedang senam serta pertunjukan senia. Semua warga Solo tumpah ruah menikmati Car Free Day yang setiap minggu pagi.
Kereta uap Jaladara terus melaju dan menjadi pusat perhatian. Lambaian tangan sesekali menyambut kami. Kamipun juga turut membalasnya.
Itulah foto suasana car free day kota Solo, warga Solo tumpah ruah di sepanjang Jl. Slamet Riyadi kota Solo. Ada kejadian yang sangat ironis waktu itu, yaitu ada dagangan penjual es yang tersrempet oleh Sepur Kluthuk Jaladara. Akibatnya meja, serta dagangannya tumpah. Entah bagaimana awal mulanya kejadian tersebut mungkin dagangannya terlalu dekat dengan rel kereta. Yang pastinya si pedagang rugi dengan kejadian tersebut, tetapi kereta tetap terus melaju.
Kereta terus melaju di pinggir Jl. Slamet Riyadi yang dipenuhi warga Solo menikmati Car free day waktu itu. Kereta juga berjalan beriringan dengan rombongan yang mengarak
Piala Wahana Tata Nugraha yang diarak oleh Putra Putri Solo serta rombongan dengan menggunakan becak modifikasi mengambil start dari Loji Gandrung.
Selanjutnya kereta terus melaju, melewati Gladag dan akhirnya berhenti di stasiun Solo Kota atau stasiun Sangkrah. Stasiun Solo Kota hanya merupakan stasiun kecil dan hanya disinggahi kereta jurusan ke Wonogiri dan salah satunya Sepur Kluthuk Jaladara. Di sini semua rombongan Asean Blogger turun dan sebagian ada yang berfoto-foto. Lokomotif berpindah jalur untuk selanjutnya menarik gerbong kembali ke stasiun Purwosari.
Dan rombongan Asean Blogger kembali menaiki kereta. Selanjutnya kereta berhenti di dekat Gladag untuk bergantian penumpang kloter ke dua Asean Blogger menuju stasiun Purwosari Solo.
Saya serta rombongan yang menaiki Sepur Kluthuk Jaladara kloter pertama melanjutkan perjalan kaki berjalan menuju kampung batik Kauman, selanjutnya menuju Keraton Surakarta Hadiningrat untuk mengikuti penutupan kegiatan Asean Blogger Festival 2013. Demikian terimakasih telah membaca tulisan ini.
Baca juga kisahku ketika
Saya Mengunjungi Keraton Surakarta Hadiningrat.
#Tulisan ini saya ikut sertakan dalam lomba blog Asean Blogger Festifal 2013 yang didukung oleh
Asean Blogger dan
Telkom Indonesia #ABFI2013.
#Sumber foto : dari berbagai sumber